Punya teman yang siap membantu disekitar kita dan menghibur disaat kesusahan, sudah pasti menjadi dambaan setiap orang. Namun pada kenyataannya tidak semua teman dapat diandalkan dan dapat membantu menyelesaikan masalah anda, hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pola persahabatan itu sendiri. Pada dasarnya pertemanan itu muncul, mula-mula karena adanya kesamaan kepentingan yang pada akhirnya tumbuh ketaraf yang lebih tinggi karena beberapa faktor, misalnya : karakteristik, sikap, cara berbicara, cara merespon percakapan dan sebaginya. Kadang kala ada orang yang tidak bisa menerima dan memahami maksud dari apa yang kita katakan, dan biasanya orang seperti ini tidak menerima kita dan biasnaya pertemanan berhenti sampai disini saja, jadi hanya karena kebutuhan semata seseorang menjadi sahabat setelah kebutuhan tersebut di penuhi sudah selesai pula kemitraan yang terjadi, lkalau saya sih menyebutnya teman cuman butuh. . Mungkin pada tahap selanjutnya adalah tahap pertemanan yang lebih komplek yaitu tahap kepercayaan, disini kepercayaan terhadap individu lain dipegang teguh dan perlu dibuktikan. Jika hal ini gagal, hal ini juga bergantung seberapa masalah tersebut mempengaruhi individu yang bersangkutan, bila masalah cukup komplek bahkan seornag temanpun bisa menjadi musuh. Namun bila tahap ini sudah dilalui maka tahap kepercayaan itu muncul, saat inilah kita dapat berbagai cerita dan pengalaman, hal ini muncul karena kita yakin bahwa rahasia kita akan tetap aman. Tetapi tidak berhenti sampai disitu tahap berikutnya yaitu tahap penerimaan, lah disinilah tahap yang paling berat, tidak semua orang dapat menerima karakter seseornag secara utuh dan melihat setiap individu adalah individu yang orisinil, disini setiap individu dapat memberi masukan atau saran kepada anda, dan karena sudah melalui sedemikian banayak filter tentu saja pendapat anda akan lebih mudah untuk diterima, biasanya sih berhubungan dengan karakter anda yang mungkin menurutnya tidak sesuai. Perubahan memang perlu akan tetapi sejauh mana anda harus berubah, itu semua tergantung pada diri anda, sebab jika anda terlalu mengiktui kata orang lain , diri anda akan tersiksa karena anda akan merasa karakter anda yang baru bukanlah diri anda yang sebenarnya.
Sedangkan tahap yang terakhir adalah teman sehati(soulmate). Pada tahap ini orang seakan mrengerti satu sama lain tanpa berbicara, seakan orasng tersebut sunggug menegerti apa yang kita rasakan tanpa kata-kata yang berbelit2 . Seakan-akan anatara 2 individu memiliki ikatan batin yang kuat. Pada dasarnya soulmate sendiri tidak dibatasi harus lawan jenis, tetapi alangkah baiknya kalau lawan jenis. Pada tingkatan ini memang sulit ditemukan orang yang benar-benar mengerti anda, sehingga wajar saja jumlahnya sedikit atau malah anda belum menemukanya, jadi orang yang telah mendapatkannya yah harus bersyukur deh. Langka banget punya temen kayak gini.
Perubahan memang perlu akan tetapi adakalanya kita tidak perlu mengubah semua karakterk kita karena hal itu justru akan membunh diri kita sendiri
Sahabat sehati memang sulit diacri, kalau kamu sudah mendapatkannya apa yang perlu kamu sesali
No comments:
Post a Comment