my pets

my pets
ngaco abis ini mah bukan pet, but dari game kok

Monday, March 15, 2010

Manusia dan Hewan

Kadang kita terlalu meningikan harkat kita sebagai manusia. Tapi apakah hal itu benar? mari kita lihat, secara harkat memang kita lebih cerdas dan lebih mampu mengolah informasi tetapi karena itulah kita tidak lebih baik dari binatang yang sering kita anggap rendah. Jadi kenapa harus takut untuk belajar dari mahluk yang lebih rendah daripada kita ? Kalau itu memnag ada gunanya buat kita dan mengubah kita. Toh , kita hidup didunia untuk menjadi lebih baikkan.

Coba kita bayangkan saja, bagaiman jadinya manusia ini perlakuanya kadang malah susah dibedakan dengan hewan itu sendiri dan kadang malah lebih buruk. Bagaiamama kita bisa lebih baik, dalam menahyan nafsu saja kadang kita tak ayal lebih tak terkontrol daripada binatang. Oke, mari kita lihat buktinya saja tanpa banyak berargumentasi( membuat pernyataan). Kalau dilihat kita dapat tahu bahwa semakin menjamurnya pornografi, prostitusi dan hal yang berbau kesana, jadi bukan hal yang aneh kalau hal tersebut mudah didapt sekarang. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana hal ini dapat dengan mudah menjalar? Mungkin karena pergerakan jaman baru...membaut seks menjadi hal yang begitu diumbarnya dan melebihi batas kewajaran. Bagi binatang ada rentang waktu tertentu untuk memuaskan nafsunya, tapi lihat pada manusia yang mengalami kecanduan mereka bahkan melakukannya tiap hari. bagaimana sek itu sendiri dianggap sebagai kebutuhan dasar yang tidak pernah terpuaskan dan makin mengila seiring dengan perkembangan jaman. Aneh memang tapi ini lah kenyataan tersebut terjadi disekeliling kita.

Contoh lainnya adalah sifat manusia yang terlalu berlebih dalam memenuhi kebutuhan pokok. Kerakusan tersebut terlalu berlebihan dan pada akhirnya malah menyebabkan rusaknya lingkungan dan pribadi yang bersangkutan. Misalnya saja pad bintang akan makan bila lapar dan berhenti bila kenyang, namun kita kadang malah kekenyangan dalam memenuhi kebutuhan akan makan. Contoh tersebut mengambarkan betapa kecerdasan sungguh bisa merusak jika dipakai untuk hal yang salah dan tidak sesuai dengan yang semestinya.

Hal ini terjadi karena manusia bisa mengunakan akalnya , maka mereka memilki ambisi. Ambisi memang bagus, karena membuat manusia menjadi semakin berkembang dan hal tersebut membuat otak manusia semakin komplek dan rumit. Kekompelkan itu menyebabkan manusia semakin susah membedakan mana yang sebenarnya sudah cukup dan mana yang belum cukup. Malah kadang kita sering terlalu bias dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan primer kita. Yang sering terjadi adalah kita malah pusing memenuhi kebutuhan sekunder kita yang tak akan pernah merasa puas. Hal inilah yang menyebabkan lingkungan disekitar kita rusak, karena kita sering tidak sadar bahwa kita telah merusaknya karena kebutuhan yang tidak masuk akal itu dan pada akhirnya tanpa kita sadari kita juga akan merusak diri kita sendiri.
Kalau dilihat dari realitas tersebut dapat dilihat bahwa kita kadang sering tidak tahu dan tidak sadar bahwa semua yang kita perbuat akan menimbulakn suatu dmapak yang pada akhirnya dibutuhkan suatu tanggungjawab besar untuk ditanggung. Entah pada akhirnya tanggungjawab itu ditanggung or gak itu hal yang lain lagi. Sesuatu itu pasti menimbulakn dampak , tetapi yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dampak tersebut.

Jadi manusia bijak dan arif dalam melihat sesuatu, karena segala keserahkahan akan berakibat fatal pada akhirnya baik pada diri sendiri maupun lingkungan disekitar kita