Masalah yang ditimbulkan bisa saja berupa ketergantungan pada ilusi tersebut. Jika ilusi itu ternyata buyar akibat kesalahan anda sendiri patutkah anada menyalahkan nasib ....wakakakak...udah telat kalau nyesel abis kebanyakan nglamun ke langit ke tujuh. Bisa saja mengakibatkan membodohkan diri anda..kok bodoh kan gak ngapa-ngapain2...justru dari situ kamu keliahtan bodohnya, dengan tidak ngapa-ngapai berarti kamu tidak belajar untuk bertanggungjawab terhadap apa yang kamu perbuat...karena tanggungjawab itu adalah proses pembelajaran, tentu saja klo orang mengalami tanggung jawab tentu saja hasilnya jangan pernah berharap tiba2 bagus , yah namanya juga masih pemula...gak adalah pemula yang tiba2 hasilnya bagus...justru dari kesedian menerima tanggunjawab anda akan berkembang, jadi beranggan-anggan justru membuat anda bodoh karena anda tidak bertindak dan tidak belajar menjalani hidup karena terlalu lama ngelamun....yah yang berkemabang mah imajinasi...wakkakaka mana untungnya imajinasi tanpa realita..wakakakkakakaa. Selain itu dalam tahap tertentu anda akan membuat realita semu, akibat dari buah pikir dari imajinasi kita..tentu saja yang namanya memanipulasi kenyataan tentu tidak ada yang bisa dibenarkan. Selain anda dan orang2 disekitar anda juga bisa dirugikan. Karena biasanya hal2 ini terjadi karena anda sering membuat realita palsu itu untuk membenarkan perbuatan anda atau duga-dugan tak beralasan. Yang terjadi bisa saja salah paham dan malah menimbulkan permusuhan.
Masalah ini muncul karena sang individu merasa dirinya tidak mampu dan tidak siap dalam menerima konsekuensi yang akan ditanggungnya, bila mimpi tersebut akan diwujudkan.Hal ini bisa jadi karena sang individu merasa disisihkan atau tidak dianggap dalam kelompok sosial sehingga sering minder dalam mengapai cita-citanya. Padahal tidak ada yang mustahil kalau segala sesuatu dibarengin dengan usaha yang keras.Kok minder sih.... yah dengan lingkungan yang seolah-olah tidak mendukung membuat situasi ini akan gawat...btw segala sesuatu tuh benernya dari diri kamu sendiri..so pd aja lagi kan setiap orang punya kekurangan dan emang gak semua orang huebat buanget.
Jadi kenapa hanya berani beranggan-anggan sebab....kamu tak akan berubah hanya karena kamu beranggan-anggan tapi dengan mencoba untuk meraih mimpimu sedikit demi sedikit (>>bahasa jawanya " alao-alon asal kelakon...") nantikan juga lama mimpi itu akan mudah didapat tneut saja untuk memulainya bukanlah hal yang mudah makanya cari target kecil-kecilan biar mudah dicapainya. Walaupun dengan demikian tidak berarti anda siap, tetapi paling gak walaupun hasilnya gak sesuai sekalipun kita udah belajar...yah klo gagal mah belajar dari kegagalan. Hal ini tentu saja jauh lebih baik daripada tidak bertindak apa-apa. Jadi dapat disimpulakan lebih aik bertindak daripada hanya bermimpi saja......do more talk less.....
Dream is beautiful, but it became destructive if you don't know to used it
2 comments:
Betul orang tidak bisa hanya mimpi doank, kalo mimpi doank mending Ke Laut Ajeeee..
Peribahasa chinesnya: " Zhe la Gong Bu Fang Jian" (ga tau Pin Yin nya bener pa ga?) yang artinya hanya menarik busur tapi tidak pernah melepaskan anak panah ,.,. itu juga berlaku lebih keras,., tidak hanya bermimpi,.orang yang hanya menyusun rencana tanpa pernah execute the plan ,.,adalah sesuatu yang sia2 juga.
Target kecil2 juga boleh, karena kemenangan kecil2 dapat membentuk sesuatu yg penting yg disebut "Mental Juara". Dalam dunia Lean Consruction,.,adalah penyesuaian antara Should-Can-Will, apa yang seharusnya dikerjakan harus sama besar dengan Apa yang Bisa kita kerjakan (kemampuan), dan harus di barengi dengan Keinginan / Will / Komitmen, sebisa mungkin harus balance atau sama besar, tidak boleh terlalu besar dari salah satunya, karena akan menjadi timpang. Ato kalo mengutip kata2 dari buku 7 Habitss: Lingkaran Pengaruh sebaiknya kurang lebih sama besar dengan "Lingkaran Kepedulian", dengan begitu target2 kecil/ jangka pendek akan sukses dipenuhi, dan dengan itu akan ditingkatkan secara perlahan, menuju level "Should" yang lebih tinggi ataupun level "Lingkaran Kepedulian" yang lebih tinggi.
Kalo masalah kalah/gagal adalah sesuatu yang lumrah, tetapi harus disertai perjuangan terlebih dahulu, masalah gagal apa ga adalah masalah belakangan, peribahasanya: "Mok She Jai Ren, Chen She Jai Tian" artinya: Usaha tetep berasal dr manusia, Keberhasilan ditetapkan ama yg diatas (langit=kepercayaan kuno China). Ato juga mirip dengan strategi Lean pada Toyota Manufacturing, dimana salah satu point penting adalah Kaizen/ Continuous Improvement(perbaikan yang terus berkesinambungan),., bahkan di Japan -Toyota, ada istilah Hansei(refleksi diri untuk perbaikan),.,Kesalahan/ kegagalan sebenarnya juga termasuk dalam kategori "Waste", tetapi bila seseorang dapat memanfaatkan kegagalan tsb untuk proses pembelajaran, hal itu dapat menjadi suatu
"Keuntungan", maka manfaatkanlah hal itu!! (sumber: Journal Lean Construction),
Dalam hal lain, juga dikenal pada dunia Islam sebagai Istiqomah, proses perbaikan menuju kesempurnaan.Untuk memulai perbaikan, orang harus merasa "Malu" terlebih dahulu, ini penting: sekali lagi "MALU", ada contoh bagus neh :Dari Abu Mas'ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : "Sesungguhnya diantara yang didapat manusia dari kalimat kenabian yang pertama ialah : Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu." (HR. Bukharino. 3483) {Hadist Arbain An-Nawai#20}
Orang harus menjadi malu akan tindakannya, kemudian refleksi dan ikuti dengan perubahan menuju hal yang lebih baik. Wekssss
Selamat Mencoba
Best Regard:
Juarlik Iwan
Project Manager
Email: juarlik.yu@gmail.com
wah refrensinya buanyak dari berbagai sumber pula lagi mencoba sih buat menghilangkan dan mengusir ketakutan itu yang paling mengerikan lagi menabrak hal2 yang aku anggap tidak rasional.....
Post a Comment