Kita kadang mengerti suatu kata-kata tapi pada kalanya ketika akan diparketkan kita tidak mampu atau melihat kendala yang sebenarnya. Disini kita dapat diartikan bahwa kita hanya mengerti sesuatu itu benar adanya tetapi tidak / belum mampu untuk memahami filsafat itu sebenarnya. Kita diesbut mampu bila dalam hidup kita mempraktekan hal yang kita baca. Tentu saja tidak semudah itu. Seperti tau bahwa mencuri itu salah, tapi melihat ada kesempatan yang ada didepan mata kita tergetar untuk tetap mencuri. Dalam cerita ini kita sedang diuji sejauh mana pengetahuan kita dan apakah benar kita sungguh memahaminya. Meskipun gundah tapi orang itu ternyata tidak terpancing untuk mencuri maka ia akhirnya paham bahwa itu salah. Namun pemahaman tidak itu saja, karena pemahaman harus diuji berkali-kali sampai akhirnya kita benar siap dan mampu menahan apapun yang didepan kita. Misalnya 1 atau 2 kali kita emang tidak mencuri tapi melihat kesempatan ke tiga kita mencuri menandakan pemahaman kita yang cukup dangkal dan belum siap tapi klo berkali2 terjadi dan anda tidak melakukannya berarti kita sungguh mengerti dan paham.
contoh:
Kita sering buanget berjanji untuk melakukan ini or itu tapi pada kenyataannya ketika kita menghadapi kenyataan di depan mata kita sering binun atau malah tidak bisa berpikir. Dan pada akhirnya apa yang kita ikratkat kadang gagal. Yah pokoknya yah pikiran udah siap tapi hati blom siap jadinya kayak gak nyambung antara hati dan pikiran. Karena itu juga saat itu anda menjadi seaakan tidak bisa bertindak abis terjadi pernag batin...wakkakakakaka
Memang erat kaitannya antara filsafat dengan prinsip hidup. Karena filsafat adalah dasar dari prinsip hidup tak peduli apa yang anda yakini dan apa yang anda anggap benar. Seperti juga menyerap penegetahuan kita bisa tahu bagaimana klo ini..tetapi kita tidak tahu kalau sudah menghadapi masalah yang sulit sekalipun, berarti kita hanya sekedar tahu bukan memahami. Pada tahap memahami kita benar2 mengerti inti dari masalah, sehingga kita akan lebih mudah memakainya dalam kehidupan nyata yang memiliki masalah yang lebih konsep.
Tapi bagaimana kita tahu kita sudah dalam tahap yang mana? satu-satunya jalan yah jelas mempraktekannya , sehingga kita tahu sejauh mana pemahaman kita tentang masalah tersebut. Selamat mencoba dan memahami, sebab filsafat bukan dimengerti tapi di pahami?
my pets
Saturday, January 30, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment